Tuesday, September 1, 2009

Is It Really Hard To Say I'm Sorry?

Sekarang setiap hari, selama bulan ramadhan, ada kerjaan baru lagi nih yang membuat gue menjadi POnya. Dan beda dari quiz-quiz sebelumnya, karena memang quiz2 yang pernah gue tanganin pastinya bikin happy as in bagi-bagi hadiah melulu. Untuk sekarang ini nih, meskipun gue juga tetep akan ngebagiin hadiah, tapi quiz kali ini SOPnya sukses membuat gue ribet!

Maksud gue bukan ribet as in gue kerempongan dengan cara-caranya...karena gue sebagai PO, mau itu ribet sebagaimana pun pasti gue harus ngerjain karena gue yang bertanggung jawab bukan? Tapi gue harus ribet dengan urusan perasaan! Why? Karena kali ini gue harus memilih berbagai macam cerita yang dikirimin via e-mail, fax atau SMS dari pendengar radio, yang semua isinya adalah untuk meminta maaf ke seseorang yang mereka pikir mereka memang berbuat salah dan sangat menyesal, atau mereka sebenarnya sudah pernah meminta maaf tapi blom dimaaf-maafin. Nah, keribetan dengan perasaan gue dimulai setiap gue harus menelfon satu persatu, gue harus bertanya plus mendengarkan cerita mereka yang bikin gue jadi mikir kalau masalah setiap orang memang ngga selalu sama.

Ada yang berantem sama saudara sendiri sampai harus diem-dieman selama bertahun-tahun, ada yang awalnya bersahabat dan akhirnya ngga bersahabat lagi karena sebenernya sih cuma gara-gara masalah sepele, dan yang paling bikin gue bersyukur kalau gue memang sebenarnya sangat beruntung adalah ketika seorang perempuan bercerita kalau dia ingin meminta maaf kepada dua orang tua kandungnya, yang sudah menyerahkan dia kepada orang lain. Meminta maaf karena penyesalaan akan permintaan maaf kedua orangtuanya yang sudah menyesal pernah memberikan dia kepada orang lain ngga dikabulin. Pas gue tanya kenapa perempuan ini baru menyesalnya sekarang...terus dia menjawab setelah ada sedikit jeda sebelumnya...karena dia akan menikah dan dia butuh kedua orang tua kandungnya untuk itu. Dan permasalahannya lagi, dia sama sekali ngga tau dimana keberadaan kedua orang tuanya!

Setiap gue mendengar pemenang yang gue pilih kemudian di on-airin, gue jadi tambah sedih! Sensitive sekali ya? Tapi...Kalau aja manusia bisa melihat ke depan...mungkin ngga akan ada lagi yang namanya penyesalan, ngga ada lagi perasaan untuk sulit memaafkan...dan mungkin quiz "Hard To Say I'm Sorry" ini ngga akan ada yah?

No comments: